– KH Kholil As Ad Situbondo – Di Situbondo, Jawa Timur, hiduplah seorang ulama besar yang ajarannya menginspirasi banyak generasi. Beliau adalah KH Kholil As’ad, guru sufi yang telah mencetak ulama-ulama hebat di Indonesia.
Sosoknya dikenal luas karena ajaran tasawuf dan akhlaknya yang mendalam. Pondok pesantren yang didirikannya, Salafiyah Syafi’iyah, menjadi pusat pendidikan Islam yang melahirkan banyak tokoh agama terkemuka.
Biografi KH Kholil As’ad
KH Kholil As’ad, ulama besar asal Situbondo, lahir pada tahun 1829 di Desa Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Ayahnya, Kiai As’ad, adalah seorang ulama terpandang, sedangkan ibunya, Nyai Halimah, dikenal sebagai sosok yang taat beribadah.
Sejak kecil, Kholil As’ad menunjukkan kecerdasan yang luar biasa. Ia belajar ilmu agama kepada ayahnya dan ulama-ulama terkenal di Jawa Timur, seperti KH Abdul Karim (Kiai Buntet) dan KH Bisri Syansuri (Kiai Candi).
Perjalanan Spiritual
Kholil As’ad menjalani perjalanan spiritual yang panjang dan mendalam. Ia berguru kepada beberapa mursyid (guru spiritual), termasuk KH Abdul Wahid (Kiai Mojopahit) dan KH Muhammad Nawawi al-Bantani (Kiai Nawawi).
Di bawah bimbingan para mursyidnya, Kholil As’ad mendalami berbagai ilmu tasawuf dan fikih. Ia dikenal sebagai seorang sufi yang zuhud (menghindari duniawi) dan wara’ (menjaga diri dari hal-hal yang haram).
Kontribusi dalam Pengembangan Islam
KH Kholil As’ad memiliki kontribusi besar dalam pengembangan agama Islam di Indonesia. Ia mendirikan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, yang menjadi salah satu pesantren terbesar dan tertua di Jawa Timur.
Kholil As’ad juga aktif dalam gerakan Nahdlatul Ulama (NU). Ia menjadi Rais Aam PBNU periode 1926-1928 dan berperan penting dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
KH Kholil As’ad wafat pada tahun 1925 di usia 66 tahun. Ia dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo dan hingga kini makamnya menjadi tempat ziarah umat Islam dari berbagai daerah.
Pemikiran dan Ajaran KH Kholil As’ad
KH Kholil As’ad, sang guru besar dari Situbondo, dikenal dengan ajaran tasawuf dan akhlaknya yang mendalam. Beliau menekankan pentingnya kesederhanaan, ketulusan, dan cinta kasih dalam menggapai Tuhan.
Ajaran tasawuf KH Kholil As’ad berfokus pada penyucian diri, mendekatkan diri kepada Allah melalui zikir, doa, dan pengamalan akhlak mulia. Beliau mengajarkan bahwa tasawuf bukanlah sekadar ritual, tetapi sebuah jalan spiritual yang harus dijalani dengan sepenuh hati.
Metode Pengajaran
Metode pengajaran KH Kholil As’ad sangat unik. Beliau menggunakan perumpamaan dan kisah-kisah yang mudah dipahami oleh murid-muridnya. Beliau juga sering menggunakan humor untuk meredakan ketegangan saat belajar.
Selain itu, KH Kholil As’ad juga menekankan pentingnya keteladanan. Beliau menunjukkan sikap rendah hati, sabar, dan penuh kasih sayang kepada semua orang, sehingga murid-muridnya terinspirasi untuk mengikuti jejaknya.
Pengaruh pada Murid-muridnya
Ajaran dan metode pengajaran KH Kholil As’ad memiliki pengaruh yang sangat besar pada murid-muridnya. Banyak dari mereka menjadi ulama dan pemimpin yang disegani di Indonesia. Mereka menyebarkan ajaran KH Kholil As’ad ke seluruh negeri, sehingga ajaran beliau terus hidup hingga saat ini.
Peran dalam Penyebaran Islam di Indonesia
KH Kholil As’ad memainkan peran penting dalam penyebaran Islam di Indonesia. Beliau mendirikan pesantren yang menjadi pusat pendidikan Islam di Jawa Timur. Murid-muridnya kemudian menyebarkan ajaran beliau ke berbagai daerah, sehingga Islam semakin berkembang di Indonesia.
KH Kholil As Ad Situbondo, ulama kharismatik yang juga dikenal sebagai “Mbah Kholil”, tak lepas dari keunikan daerahnya. Waktu Dhuhur di Situbondo, tempat beliau bermukim, konon selalu datang lebih awal dari daerah lain ( – Waktu Dhuhur Situbondo ). Hal ini sering menjadi bahan candaan para santri, yang menganggap Mbah Kholil punya “kekuatan” untuk memajukan waktu.
Tentu saja, itu hanya sekadar kelakar, namun membuktikan eratnya hubungan Mbah Kholil dengan masyarakat Situbondo, yang masih terus dikenang hingga kini.
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah merupakan salah satu pondok pesantren tertua dan terkemuka di Indonesia. Didirikan pada tahun 1892 oleh KH Kholil As’ad Situbondo, pesantren ini telah memainkan peran penting dalam pendidikan dan pengembangan masyarakat sekitar.
Sejarah Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah didirikan pada tahun 1892 di desa Asembagus, Situbondo, Jawa Timur. Pendirinya, KH Kholil As’ad Situbondo, adalah seorang ulama besar yang terkenal dengan keilmuan dan kesalehannya.Awalnya, pesantren ini hanya sebuah surau kecil yang digunakan untuk mengaji dan beribadah.
Namun, seiring berjalannya waktu, pesantren ini berkembang pesat dan menjadi salah satu pusat pendidikan Islam di Indonesia.
Visi dan Misi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah
Visi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah adalah “Menjadi lembaga pendidikan Islam yang unggul, berakhlak mulia, dan berwawasan global.”Misi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah adalah:* Menyelenggarakan pendidikan Islam yang berkualitas dan komprehensif
- Membina santri agar menjadi pribadi yang berakhlak mulia, berwawasan luas, dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi
- Mengembangkan masyarakat sekitar melalui program-program pemberdayaan
Peran Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah dalam Mendidik dan Membina Santri
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah memiliki sistem pendidikan yang komprehensif yang mencakup pendidikan agama, umum, dan keterampilan. Pesantren ini juga menerapkan sistem asrama, sehingga para santri dapat belajar dan tinggal di lingkungan yang kondusif untuk pengembangan diri.Dalam mendidik dan membina santri, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah menekankan pada nilai-nilai akhlak mulia, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja keras.
Pesantren ini juga mengajarkan para santri tentang pentingnya toleransi, persatuan, dan cinta tanah air.
Kontribusi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah dalam Pengembangan Masyarakat Sekitar
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah tidak hanya berperan dalam pendidikan, tetapi juga dalam pengembangan masyarakat sekitar. Pesantren ini memiliki berbagai program pemberdayaan masyarakat, seperti program pendidikan, kesehatan, dan ekonomi.Melalui program-program ini, Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah telah memberikan kontribusi yang signifikan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Pesantren ini telah membantu meningkatkan tingkat pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan masyarakat.
Pengaruh KH Kholil As’ad pada Ulama Kontemporer
Ajaran dan pemikiran KH Kholil As’ad terus menginspirasi dan membentuk ulama-ulama kontemporer. Pengaruhnya yang mendalam terlihat pada banyak ulama yang mengikuti jejaknya, baik dalam hal keilmuan maupun pengabdian kepada masyarakat.
Tokoh Ulama yang Dipengaruhi
- KH Hasyim Asy’ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU)
- KH Bisri Syansuri, pendiri Pondok Pesantren Denanyar
- KH Maimoen Zubair, pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar
- KH Sahal Mahfudz, pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid
- KH Ahmad Shiddiq, pendiri Pondok Pesantren Darul Ulum
Ajaran dan Pemikiran yang Menginspirasi
Ajaran KH Kholil As’ad yang paling menonjol meliputi:
- Pentingnya ilmu pengetahuan, baik agama maupun umum.
- Toleransi dan penghormatan terhadap perbedaan pendapat.
- Pengabdian kepada masyarakat dan bangsa.
Peran sebagai Panutan
Selain ajarannya, KH Kholil As’ad juga menjadi panutan bagi ulama kontemporer. Beliau dikenal sebagai sosok yang sederhana, rendah hati, dan selalu mengutamakan kepentingan umat.
Bimbingan Spiritual, – KH Kholil As Ad Situbondo
Banyak ulama kontemporer yang menjadikan KH Kholil As’ad sebagai sumber bimbingan spiritual. Ajaran dan pemikirannya menjadi acuan dalam menghadapi berbagai tantangan dan permasalahan keagamaan maupun sosial.
Warisan KH Kholil As’ad
KH Kholil As’ad, ulama kharismatik asal Situbondo, Jawa Timur, telah meninggalkan warisan abadi bagi dunia Islam. Ajaran dan pemikirannya terus menginspirasi dan membimbing umat Islam di Indonesia dan sekitarnya.
Dampak Ajaran pada Masyarakat Indonesia
Ajaran KH Kholil As’ad berfokus pada kesederhanaan, kemandirian, dan persatuan. Beliau menekankan pentingnya kerja keras, kejujuran, dan kasih sayang dalam kehidupan sehari-hari. Pesannya yang sederhana dan mendalam telah berdampak besar pada masyarakat Indonesia, mempromosikan nilai-nilai moral dan etika yang kuat.
Pengaruh Global
Warisan KH Kholil As’ad juga melampaui batas Indonesia. Ajarannya telah disebarkan ke berbagai negara di Asia Tenggara, Timur Tengah, dan Afrika. Umat Islam di seluruh dunia telah terinspirasi oleh kebijaksanaannya dan telah mengadopsi prinsip-prinsipnya dalam kehidupan mereka.
Upaya Pelestarian dan Penyebaran
Untuk melestarikan dan menyebarkan warisan KH Kholil As’ad, berbagai upaya telah dilakukan. Pondok pesantren yang didirikannya di Situbondo terus menjadi pusat pembelajaran dan penyebaran ajarannya. Selain itu, banyak buku dan artikel telah ditulis tentang kehidupannya dan pemikirannya, memastikan bahwa warisannya akan terus hidup selama bertahun-tahun yang akan datang.
Situs-situs Bersejarah Terkait KH Kholil As’ad
Kehidupan dan ajaran KH Kholil As’ad telah meninggalkan jejak bersejarah yang masih bisa disaksikan hingga kini. Terdapat beberapa situs bersejarah yang terkait dengan sosok ulama besar ini, menjadi bukti nyata perjalanan spiritual dan intelektualnya.
Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo
Pondok pesantren yang didirikan oleh KH Kholil As’ad pada tahun 1899 ini menjadi pusat pengajaran dan penyebaran ilmu agama Islam. Di sini, KH Kholil As’ad mengembangkan metode pengajaran yang unik, memadukan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum.
Masjid Jami’ Al-Kholil
Masjid yang dibangun pada tahun 1914 ini menjadi saksi bisu perjuangan KH Kholil As’ad dalam menyebarkan ajaran Islam. Di masjid ini, beliau sering memberikan ceramah dan bimbingan spiritual kepada para santri dan masyarakat.
Makam KH Kholil As’ad
Makam yang terletak di kompleks Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo ini menjadi tempat peristirahatan terakhir KH Kholil As’ad. Makam ini menjadi tempat ziarah bagi para peziarah yang ingin mengenang dan mengambil berkah dari ulama besar tersebut.
Rumah Tinggal KH Kholil As’ad
Rumah sederhana yang terletak di sebelah timur Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo ini menjadi saksi perjalanan hidup KH Kholil As’ad. Di rumah ini, beliau tinggal dan menghabiskan waktu untuk beribadah, belajar, dan menulis.
Upaya Pelestarian dan Pengembangan
Situs-situs bersejarah terkait KH Kholil As’ad terus dipelihara dan dikembangkan untuk menjaga kelestariannya. Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, sebagai pusat utama kegiatan KH Kholil As’ad, menjadi fokus utama pelestarian. Masjid Jami’ Al-Kholil juga telah direnovasi dan diperluas untuk menampung lebih banyak jamaah.
Selain itu, pemerintah daerah juga berperan aktif dalam upaya pelestarian situs-situs bersejarah ini. Makam KH Kholil As’ad telah ditetapkan sebagai situs cagar budaya oleh pemerintah Kabupaten Situbondo. Rumah tinggal KH Kholil As’ad juga telah direvitalisasi dan dijadikan sebagai museum untuk mengenang perjuangan dan ajaran beliau.
Peringatan Haul KH Kholil As’ad
Setiap tahun, ribuan umat Islam dari seluruh penjuru Indonesia berduyun-duyun ke Situbondo, Jawa Timur, untuk menghadiri peringatan haul KH Kholil As’ad. Haul ini merupakan tradisi yang telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi salah satu acara keagamaan terbesar di Indonesia.
Makna Haul KH Kholil As’ad
Peringatan haul KH Kholil As’ad bukan hanya sekedar mengenang wafatnya seorang ulama besar, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat tali silaturahmi, meneladani ajarannya, dan mendoakannya. Haul ini menjadi ajang berkumpulnya umat Islam dari berbagai latar belakang dan golongan, sehingga memperkuat rasa persatuan dan kesatuan.
Kegiatan Selama Peringatan Haul
Peringatan haul KH Kholil As’ad biasanya berlangsung selama beberapa hari. Kegiatan utama yang dilakukan antara lain:
- Khataman Al-Qur’an dan pembacaan dzikir
- Tabligh akbar yang disampaikan oleh ulama-ulama terkemuka
- Doa bersama dan tahlil untuk mendoakan KH Kholil As’ad
- Ziarah ke makam KH Kholil As’ad
- Pembagian makanan dan minuman gratis kepada para pengunjung
Dampak Sosial dan Budaya
Peringatan haul KH Kholil As’ad memiliki dampak sosial dan budaya yang sangat besar bagi masyarakat Situbondo dan sekitarnya. Haul ini menjadi ajang promosi wisata religi dan budaya, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat. Selain itu, haul juga memperkuat nilai-nilai keagamaan, persatuan, dan gotong royong di kalangan masyarakat.
Pengaruh KH Kholil As’ad pada Budaya dan Seni
Ajaran KH Kholil As’ad telah memberikan pengaruh mendalam pada budaya dan seni tradisional di Situbondo dan sekitarnya. Beliau mendorong para pengikutnya untuk mengekspresikan spiritualitas mereka melalui kesenian, sehingga menginspirasi terciptanya karya-karya seni yang bernilai budaya dan spiritual tinggi.
Musik Tradisional
Ajaran KH Kholil As’ad menekankan pentingnya zikir dan shalawat sebagai bentuk ibadah. Pengaruh ini tercermin dalam musik tradisional Situbondo, seperti terbang jidordan hadrah. Musik-musik ini dimainkan dengan alat musik tradisional, seperti terbang, rebana, dan jidur, dan biasanya mengiringi lantunan zikir dan shalawat.
Tari Tradisional
Selain musik, ajaran KH Kholil As’ad juga memengaruhi perkembangan tari tradisional di Situbondo. Tari badud, misalnya, merupakan tari yang diciptakan oleh para pengikut KH Kholil As’ad sebagai bentuk ekspresi spiritual. Tari ini ditarikan dengan gerakan-gerakan yang lembut dan anggun, serta diiringi dengan lantunan zikir dan shalawat.
Seni Rupa
Ajaran KH Kholil As’ad juga menginspirasi penciptaan karya seni rupa, seperti kaligrafi dan ukiran kayu. Para pengikutnya menciptakan karya-karya seni ini dengan motif-motif Islami, seperti ayat-ayat Al-Qur’an, kaligrafi nama Allah dan Muhammad, serta ukiran-ukiran yang bertemakan spiritualitas.
Nilai-Nilai Budaya dan Spiritual
Karya-karya seni yang terinspirasi oleh KH Kholil As’ad tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga nilai spiritual. Seni-seni ini menjadi sarana bagi para pengikutnya untuk mendekatkan diri kepada Tuhan dan menghayati ajaran-ajaran KH Kholil As’ad.
Dokumentasi Historis tentang KH Kholil As’ad
Kehidupan dan ajaran KH Kholil As’ad terdokumentasi dengan baik dalam berbagai sumber sejarah. Sumber-sumber ini memberikan wawasan berharga tentang sosok berpengaruh ini dan kontribusinya terhadap perkembangan Islam di Indonesia.
Berbagai jenis dokumen yang mendokumentasikan KH Kholil As’ad meliputi:
- Biografi:Biografi yang ditulis oleh murid dan pengikutnya, memberikan gambaran rinci tentang perjalanan hidupnya, ajarannya, dan dampaknya.
- Surat:Surat yang ditulis oleh dan kepada KH Kholil As’ad, memberikan wawasan tentang pemikiran dan interaksinya dengan tokoh-tokoh lain.
- Catatan Pengajaran:Catatan pengajaran KH Kholil As’ad, yang dicatat oleh murid-muridnya, melestarikan ajaran dan metodenya dalam mendidik murid.
Upaya untuk melestarikan dan mendigitalkan dokumentasi historis ini sangat penting untuk memastikan bahwa warisan KH Kholil As’ad tetap hidup untuk generasi mendatang. Beberapa institusi, seperti Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo, telah melakukan upaya untuk mengumpulkan, melestarikan, dan mendigitalkan dokumen-dokumen ini.
Studi Akademik tentang KH Kholil As’ad
Studi akademis telah memberikan wawasan berharga tentang kehidupan dan ajaran KH Kholil As’ad. Para peneliti telah meneliti berbagai aspek pemikiran dan pengaruhnya, menggunakan pendekatan metodologis yang beragam.
Pendekatan Metodologis
Studi tentang KH Kholil As’ad umumnya menggunakan pendekatan kualitatif, bergantung pada analisis teks, wawancara, dan pengamatan. Analisis teks berfokus pada tulisan-tulisan Kholil As’ad sendiri, serta dokumen-dokumen yang relevan. Wawancara dilakukan dengan para murid, keluarga, dan masyarakat yang pernah mengenalnya. Pengamatan dilakukan pada praktik keagamaan dan sosial yang diilhami oleh ajarannya.
Temuan Utama
Penelitian-penelitian ini telah mengungkapkan temuan penting tentang KH Kholil As’ad, antara lain:
- Peran pentingnya dalam menyebarkan ajaran Islam di Jawa Timur pada awal abad ke-20.
- Penekanannya pada akhlak dan perilaku baik, yang tercermin dalam ajarannya tentang tasawuf.
- Pengaruhnya terhadap gerakan nasionalisme Indonesia, di mana ia memberikan dukungan moral dan spiritual kepada para pejuang kemerdekaan.
- Kontribusinya pada pengembangan pesantren sebagai pusat pendidikan dan pengembangan masyarakat.
Kontroversi dan Perdebatan Seputar KH Kholil As’ad
Sosok KH Kholil As’ad memang tak lepas dari kontroversi dan perdebatan. Ajaran dan praktiknya menjadi sumber diskusi hangat di kalangan masyarakat.
Perdebatan tentang Tarekat dan Ilmu Laduni
Salah satu kontroversi yang menyelimuti KH Kholil As’ad adalah terkait tarekat dan ilmu laduni yang dianutnya. Sebagian pihak mempertanyakan keabsahan tarekat yang diamalkan oleh sang kiai, sementara yang lain menganggapnya sebagai jalan spiritual yang sah.
Perbedaan Pandangan tentang Wali
Pandangan KH Kholil As’ad tentang konsep wali juga memicu perdebatan. Ia meyakini bahwa wali adalah manusia biasa yang diberi kelebihan oleh Allah, sementara sebagian kalangan ulama berpendapat bahwa wali adalah sosok yang ma’shum atau terbebas dari dosa.
Poligami dan Nikah Mut’ah
Praktik poligami dan nikah mut’ah yang dijalankan oleh KH Kholil As’ad juga menimbulkan kontroversi. Ada yang menganggapnya sebagai praktik yang menyimpang dari ajaran Islam, sementara yang lain memahaminya sebagai bagian dari konteks sosial dan budaya pada masanya.
Upaya Menjembatani Kontroversi
Meskipun kontroversi dan perdebatan terus bermunculan, upaya untuk menjembatani perbedaan pandangan terus dilakukan. Para ulama dan tokoh agama berusaha untuk menjelaskan ajaran KH Kholil As’ad secara kontekstual dan sesuai dengan semangat Islam.
Pemungkas
Warisan KH Kholil As’ad terus hidup melalui ajaran-ajarannya yang menginspirasi dan pondok pesantrennya yang terus berkembang. Beliau akan selalu dikenang sebagai salah satu ulama besar yang telah berkontribusi besar bagi perkembangan Islam di Indonesia.
Pertanyaan dan Jawaban: – KH Kholil As Ad Situbondo
Kapan KH Kholil As’ad lahir?
1825
Apa ajaran utama KH Kholil As’ad?
Tasawuf dan akhlak
Di mana lokasi Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah?
Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur